Dipost Ulang Oleh :
Ahmad Fikri Nabil
Bogor-West Java
Kunjungi Sumbernya : http://moviegoersmagazine.com/2015/07/daftar-10-film-islami-indonesia-terlaris
1Doyannonton - Sebagai negara berpenduduk agama Islam terbesar di dunia, Indonesia
adalah pasar potensial bagi film-film islami. Seperti di antaranya: film
Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Ketika Cinta Bertasbih 2, Sang
Pencerah, 99 Cahaya di Langit Eropa, Perempuan Berkalung Sorban, Negeri
5 Menara, Hafalan Shalat Delisa, Dalam Mihrab Cinta dan 99 Cahaya di
Langit Eropa 2.
Berikut daftar 10 film islami Indonesia terlaris berdasarkan jumlah
penjualan tiket terbanyak menurut data dari situs FilmIndonesia.or.id.,
yaitu:
1. Ayat-Ayat Cinta (2008): 3.581.947 tiket bioskop
Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El Shirazy, film
ini mengisahkan tentang seorang pria Indonesia di Mesir yang harus
memilih cinta di antara empat wanita. Film produksi MD Entertainment
dengan garapan sutradara Hanung Bramantyo ini menjadi pelopor kesuksesan
komersial film-film Islami di bioskop Indonesia, yang membuktikan bahwa
pasar untuk film jenis ini memang ada.
2. Ketika Cinta Bertasbih (2009): 3.100.906 tiket bioskop
Kembali adaptasi dari novel berjudul sama karya Habiburrahman El
Shirazy, film ini mengisahkan perjuangan hidup dan cinta Azzam, seorang
pelajar Indonesia di Mesir. Film produksi SinemArt dengan arahan
sutradara Chaerul Umam ini memang disiapkan sebagai jawaban terhadap
film Ayat-Ayat Cinta yang dianggap melenceng jauh dari novel karyanya.
Konon penggarapan film ini diawasi penuh oleh Kang Abik, panggilan akrab Habiburrahman El Shirazy, agar sesuai dengan novelnya, dan pada akhirnya kisah ini pun terbagi jadi dua jilid film. SinemArt pun melabeli sendiri film ini sebagai “mega film” dan menekankan bahwa film ini syuting di “100 persen asli Mesir”, tak seperti Ayat-Ayat Cinta yang syuting di India sebagai pengganti Mesir.
Konon penggarapan film ini diawasi penuh oleh Kang Abik, panggilan akrab Habiburrahman El Shirazy, agar sesuai dengan novelnya, dan pada akhirnya kisah ini pun terbagi jadi dua jilid film. SinemArt pun melabeli sendiri film ini sebagai “mega film” dan menekankan bahwa film ini syuting di “100 persen asli Mesir”, tak seperti Ayat-Ayat Cinta yang syuting di India sebagai pengganti Mesir.
3. Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009): 2.003.121 tiket bioskop
Strategi memecah novel karya Habiburrahman El Shirazy ini menjadi dua
jilid film ternyata berhasil. Dirilis di tahun yang sama dengan jilid
pertamanya, jilid kedua ini mampu meraih penjualan tiket yang besar,
walaupun ada selisih sekitar satu juta tiket. Masih diarahkan Chaerul
Umam, pada jilid ini dikisahkan Azzam telah lulus dari Mesir yang
berjuang lagi dari bawah demi menghidupi keluarganya, pun kelanjutan
kisah cintanya yang ternyata belum berakhir.
4. Sang Pencerah (2010): 1.206.000 tiket bioskop
Film ini menuturkan tentang tokoh pahlawan nasional, K.H. Ahmad Dahlan
dalam perannya sebagai salah satu tokoh pergerakan nasional dan pendiri
organisasi Islam, Muhammadiyah. Tak hanya melanjutkan tren film Islami,
film garapan Hanung Bramantyo yang diproduksi MVP Pictures (Multivision
Plus) ini juga dianggap sebagai pemicu banyaknya film-film tentang
sejarah pahlawan nasional yang dibuat kemudian.
5. 99 Cahaya di Langit Eropa (2013): 1.189.709 tiket bioskop
Mengusung kisah pengalaman nyata dari tokoh muda Muslim, Hanum Salsabila
Rais dan Rangga Almahendra ketika tinggal di Austria, film yang
disutradarai Guntur Soeharjanto dan diproduksiMaxima Pictures ini
berhasil menyerap banyak penonton. Selain daya tarik dari kisah suka
duka sepasang suami istri muda Muslim sebagai minoritas di tanah Eropa,
film ini juga mengandalkan lagusoundtrack yang dibawakan penyanyi muda
fenomenal, Fatin Shidqia Lubis.
6. Perempuan Berkalung Sorban (2009): 793.277 tiket bioskop
Setelah kesuksesan luar biasa dari Ayat-Ayat Cinta, sutradara Hanung
Bramantyo mengambil jalur yang lebih provokatif dengan memfilmkan novel
karya penulis perempuan, Abidah El Khalieqy. Berlatar dunia pesantren,
film produksi StarVision ini menyorot tentang seorang wanita muda yang
mempertanyakan nilai-nilai konservatif yang dianggapnya mengungkung kaum
perempuan. Film ini sempatmenimbulkan kontroversi karena dianggap
mengkritisi tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan di
beberapa daerah Indonesia.
7. Negeri 5 Menara (2012): 772.397 tiket bioskop
Berbeda dengan enam film Islami lain sebelumnya, film ini lebih berfokus
pada kehidupan remaja Muslim. Berdasarkan novel karya A. Fuadi, film
garapan Affandi Abdul Rachman ini mengikuti perjalanan enam santri muda
dengan latar belakang berbeda, yang meraih banyak pembekalan istimewa di
pondok pesantren yang mendorong mereka mewujudkan cita-cita besar.
8. Hafalan Shalat Delisa (2011): 668.731 tiket bioskop
Kali ini kisah berfokus pada seorang anak bernama Delisa yang berusaha keras mengingat hafalan salat demi ujian sekolah dan hadiah dari ibunya, namun semua itu runyam ketika bencana tsunamimelanda, memisahkan Delisa dengan keluarganya. Digarap oleh Soni Gaokasak, film produksi StarVision ini menjadi salah satu suprise hit ketika ditayangkan di bioskop di akhir tahun 2011 dan sukses menjadi salah satu film terlaris tahun tersebut.
Kali ini kisah berfokus pada seorang anak bernama Delisa yang berusaha keras mengingat hafalan salat demi ujian sekolah dan hadiah dari ibunya, namun semua itu runyam ketika bencana tsunamimelanda, memisahkan Delisa dengan keluarganya. Digarap oleh Soni Gaokasak, film produksi StarVision ini menjadi salah satu suprise hit ketika ditayangkan di bioskop di akhir tahun 2011 dan sukses menjadi salah satu film terlaris tahun tersebut.
9. Dalam Mihrab Cinta (2010): 623.105 tiket bioskop
Setelah nyaris tak terlibat di Ayat-Ayat Cinta dan mengsupervisi Ketika Cinta Bertasbih, akhirnya novelis Habiburrahman El Shirazy memegang kendali penuh sebagai sutradara di film adaptasi novelnya sendiri ini. Nama besar Kang Abik beserta nama-nama pemainnya yang terkenal berhasil menarik banyak penonton ke bioskop untuk menyaksikan kisah seorang pemuda yang jadi pencopet setelah diusir dari pondok pesantren ini.
Setelah nyaris tak terlibat di Ayat-Ayat Cinta dan mengsupervisi Ketika Cinta Bertasbih, akhirnya novelis Habiburrahman El Shirazy memegang kendali penuh sebagai sutradara di film adaptasi novelnya sendiri ini. Nama besar Kang Abik beserta nama-nama pemainnya yang terkenal berhasil menarik banyak penonton ke bioskop untuk menyaksikan kisah seorang pemuda yang jadi pencopet setelah diusir dari pondok pesantren ini.
10. 99 Cahaya di Langit Eropa 2 (2014): 587.042 tiket bioskop
Melanjutkan kisah perjalanan pasangan muda Muslim Indonesia yang menemukan jejak-jejak Islam di Eropa, film ini masih masuk di 10 film Islami Indonesia terlaris, dan tetap menjadi sebuah prestasi.
Melanjutkan kisah perjalanan pasangan muda Muslim Indonesia yang menemukan jejak-jejak Islam di Eropa, film ini masih masuk di 10 film Islami Indonesia terlaris, dan tetap menjadi sebuah prestasi.
0 komentar:
Post a Comment